Beberapasyarat yang diperlukan untuk diet rendah lemak : 1. Energi disesuaikan menurut berat badan dan aktivitas fisik. 2. Protein 10 - 20% dari total energy total. 3. Lemak 20 - 25% dari energy total, <10% lemak jenuh dan 10 - 15% lemak tidak jenuh. 4. Kolesterol 200 - 300 mg/hari .
Sebelumnyasudah disebutkan 15 jenis pangan, kodenya adalah 01 hingga 15. Digit ke 4 hingga 7 adalah kode Kabupaten atau Kota yang menerbitkan izin. Digit ke-8 dan 9 menunjukkan nomor urut pangan yang mendapat izin milih industri rumah tangga bersangkutan. Digit ke-10 hingga 13 adalah nomor urut izin di Kabupaten atau Kota bersangkutan.
B BAHAN. Perusahaan berkomitmen untuk senantiasa secara konsisten menggunakan bahan yang sesuai dengan persyaratan SJPH sebagai berikut: Menggunakan seluruh jenis bahan (bahan baku, bahan tambahan, dan bahan penolong) halal yang dibuktikan dengan sertifikat halal kecuali bahan tidak kritis sesuai dengan Surat Keputusan Direktur LPPOM MUI Nomor
Pukulke semua bahan A kecuali tepung sehingga sebati dan gebu. And secondly aku fail giler bab baking dan pastries ni. Bahan-Bahan Kek Coklat Menggunakan sukatan cawan 1 cawan serbuk koko 1 cawan gula pasir 1 cawan susu cair 1 cawan minyak masak marjerin dicairkan 12 cawan susu pekat manis 1 14 cawan tepung gandum tepung kek 1 sudu baking
Vay Tiį»n Nhanh Chį» Cįŗ§n Cmnd. Bagaimana ya syarat kemasan yang baik untuk produk makanan? Seperti kita tahu, kemasan menjadi salah satu poin terpenting dalam penjualan produk kuliner. Tanpa pengemasan yang aman dan higienis, produk makanan dapat mudah terkontaminasi dan berpotensi membahayakan konsumen. Sementara, BPOM sendiri mengatur sekaligus mengawasi pembuatan dan pengemasan produk pangan. Dengan adanya aturan resmi dari BPOM, setiap produsen mesti memperhatikan masalah kemasan dengan cermat. Jangan sampai packaging yang produsen pakai justru melenceng jauh dari syarat BPOM. Nah, berikut ini kita akan sama-sama pelajari syarat apa saja yang mesti produsen penuhi dalam pengemasan produk makanan. Syarat-syarat yang ada ini menjadi jaminan keselamatan sekaligus kesehatan buat para konsumen. Simak baik-baik ya! Penggunaan dan Fungsi Kemasan Fungsi utama dari kemasan pangan adalah sebagai wadah yang melindungi produk demi keselamatan dan kenyaman konsumen saat memakannya. Berkaca dari hal ini, jelas bahwa kemasan harus menjadi prioritas utama produsen dalam berbisnis produk pangan. Beberapa poin atau peran penting kemasan makanan antara lain melindungi produk dari kontaminasi luar menjamin keamanan pangan memelihara kualitas makanan meningkatkan masa simpan Maka, kemasan yang baik semestinya dapat membuat produk yang terkemas lebih awet dalam rentang waktu yang sesuai. Banyak kasus ketika produsen salah memilih kemasan menyebabkan produk cepat basi sebelum waktunya. Ini tentunya akan menjadi masalah atau berbahaya bagi konsumen. Selain fungsi utama tersebut, sebuah kemasan juga kerap produsen pakai sebagai media untuk memenangkan persaingan dengan kompetitor. Itulah sebabnya desain kemasan yang menarik turut menjadi bahan pertimbangan produsen selain peran utamanya sebagai pelindung produk. Syarat Kemasan Makanan yang Baik Dalam laman resmi BPOM, tercantum beberapa kriteria yang menjadi pertimbangan dalam memilih kemasan makanan. Kriteria tersebut adalah sebagai berikut Sifat bahan kimia pangan dan stabilitasnya. Yang termasuk dalam hal ini adalah komposisi kimia, biokimia, mikrobiologi kemungkinan reaksi dan kecepatan reaksi terhadap bahan kemasan pengaruhnya dengan suhu dan waktu. Sifat bahan kimia pengemas. Apakah bahan kimia tersebut mudah termigrasi? Bagaimana pengaruh suhu dan waktu kontak terhadap komposisi pengemas? Evaluasi terhadap faktor lingkungan. Dalam hal ini produsen perlu mengamati migrasi bahan kimia pada kemasan berdampak apa saja ke lingkungan. Selain tiga kriteria tadi, BPOM juga memiliki peraturan tentang kemasan pangan yang terambil dari Undang-undang Th 1996 tentang Pangan UU 7/1999 serta Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 329/Menkes/Per/XII/76 tentang Produksi dan Peredaran Pangan. Berdasarkan dua aturan tersebut, syarat kemasan makanan yang baik antara lain harus memenuhi hal berikut Kemasan tidak bersifat toksik dan beresidu terhadap makanan Kemasan sanggup menjaga bentuk, rasa, kehigienisan, dan gizi bahan pangan Senyawa bahan toksik pada kemasan tidak boleh bermigrasi ke dalam bahan pangan terkemas Bentuk, ukuran dan jenis kemasan memberikan efektivitas Bahan kemasan tidak mencemari lingkungan hidup Secara umum, sebuah kemasan mesti mampu melindungi makanan, baik secara fisik, kimia, maupun biologis. Produsen perlu mencermati ada beberapa bahan kemasan yang dapat menimbulkan efek toksik pada manusia karena pengaruh suhu atau pun waktu kontak terhadap jenis bahan makanan tertentu. Pentingnya Memiliki Kemasan Makanan yang Food Grade Setelah memahami syarat kemasan tadi, kita tahu bahwa memilih kemasan haruslah selektif. Bahan kemasan, terutama plastik, harus benar-benar aman dan tidak bersenyawa dengan produk terkemas. Dalam hal ini, kemasan untuk makanan harus memenuhi standar food grade. Kenapa produsen harus memakai pengemasan yang masuk dalam kategori food grade? Beberapa alasannya adalah sebagai berikut Aman untuk konsumen. Jaminan keselamatan konsumen harus menjadi yang paling utama. Selezat apa pun sebuah produk makanan, akan jadi sia-sia jika bahan pengemasnya berbahaya. Menjaga mutu makanan. Sifat dari bahan pengemas hendaknya tidak menurunkan kualitas produk. Kemasan yang berbau dapat mudah merusak makanan, bahkan jauh sebelum sampai ke tangan konsumen. Memperpanjang waktu simpan. Tiap produk makanan punya karakteristik tersendiri. Satu bahan kemas tertentu belum pasti akan cocok untuk semua makanan. Makin baik kualitas dari bahan kemas, usia simpan dari produk makanan pun kian bagus. Pada poin ini, produsen harus jeli memilih kemasan sesuai karakteristik produk. Pesan Kemasan Produk Makanan di FlexyPack Seusai membaca ulasan singkat ini, kamu tentu jadi punya bayangan kan kemasan seperti apa yang nantinya kamu gunakan untuk produk makananmu. Karena jaminan keamanan dan keselamatan konsumen adalah yang utama, pastikan plastik kemasan pilihanmu sudah food grade ya. FlexyPack menyediakan plastik kemasan dalam bentuk sachet, standing pouch, roll stock, serta lid cup. Kemasan tersedia dalam beragam bahan, mulai dari aluminium, nylon, metalize, dan OPP. Yang pasti semua bahan kemas FlexyPack terjamin food grade. Jadi, aman deh untuk produk makanan apa pun. Yuk, ganti kemasan lamamu dengan kemasan lebih baru yang menarik. Dengan kemasan full color, produkmu jadi siap bersaing dengan kompetitor. Kemasan manis, bisnis laris! Post Views 1,464
Plastik kemasan bukan sekadar sebagai pembungkus untuk produk roti. Seperti yang sudah kita tahu, produk roti dan kue biasanya memiliki shelf life yang tidak terlalu lama. Demi menjaga keawetan produk saat berada di pasaran, produk roti membutuhkan bahan kemasan yang sesuai. Selain itu, kemasan roti dapat menjadi peluang terbesar produsen buat menaikkan citra brand. Dengan kemasan yang tepat sekaligus menarik, sebuah produk roti berpotensi mengalami kenaikan penjualan. Terlebih pada zaman sekarang persaingan dengan kompetitor produk roti semakin ketat. Lalu, bagaimana cara menentukan plastik kemasan yang sesuai untuk produk roti dan kue? Nah, kali ini kita akan pelajari hal ini bareng-bareng ya. Ada juga nih beberapa contoh kemasan roti yang kekinian. Siapa tahu bisa jadi referensi buat kamu! Tips Memilih Plastik Kemasan Roti dan Kue Dalam menyiapkan plastik kemasan, hal-hal berikut ini wajib kamu pertimbangkan baik-baik. Ingat, kemasan punya banyak fungsi. Mulai dari proteksi, penyimpanan, hingga estetika. Periksa Fisik Plastik Cara paling mudah untuk mengetahui apakah jenis plastik kemasan baik atau tidak adalah dengan memeriksa kondisi fisiknya. Cobalah cium aroma dari plastik tersebut. Andai tidak ada bebauan kimia yang muncul, maka plastik tersebut baik. Bahan yang baik pastinya akan bebas dari aroma-aroma kimia. Raba juga permukaan plastik tersebut, pastikan tidak ada butiran kasar atau gumpalan. Terakhir, terawanglah plastik guna melihat ada tidaknya kotoran ataupun serat plastik. Kondisi fisik bahan plastik yang baik tidak memiliki aroma kimia, permukaan halus, serta tidak ada kotoran dan serat plastik. Pastikan Food Grade Setelah pemeriksaan awal secara fisik, kamu mesti memastikan juga bahwa jenis plastik tersebut sudah memenuhi aturan food grade. Artinya, plastik tersebut sudah mendapat jaminan keamanan sebagai pembungkus produk. Jangan sampai jenis plastik yang digunakan justru berbahaya atau memberikan kontaminasi ke produk roti. Bahan plastik yang aman antara lain PET, HDPE, LDPE, dan PP. Hindari penggunaan plastik PVC karena keberadaannya sulit terurai di lingkungan. Agar lebih mantap, periksa juga bukti sertifikat food grade dari bahan plastik tersebut ya. Baca Juga Ragam Jenis Plastik Kemasan Makanan, Mana Saja yang Aman? Plastik Memiliki Daya Tahan Baik Karena tujuan dari pembungkus adalah untuk menjaga kualitas makanan, maka plastik tersebut harus punya daya tahan baik. Produk roti rentan mudah berjamur pada kondisi tertentu, apalagi jika shelf life-nya cukup pendek. Jangan sampai produk yang konsumen terima justru mudah rusak hanya gara-gara salah bahan pembungkus. Intinya, plastik kemasan yang baik wajib mampu menjaga kualitas produk. Entah produk roti tersebut merupakan produk basah ataupun kering. Tanpa daya tahan baik, produk pasti rentan mengalami kerusakan sebelum waktu kedaluwarsa. Rekomendasi Jenis Kemasan Roti dan Kue Kekinian Nah, zaman sekarang fungsi dari kemasan produk pun sudah makin meluas. Tidak cukup hanya sebagai pemberi proteksi, packaging kini mulai dilibatkan dalam upaya peningkatan penjualan. Jadi, jangan kaget kalau banyak merek produk roti berlomba-lomba mencuri perhatian konsumen lewat aneka kemasan kekinian. Inilah contoh beberapa kemasan roti yang belakangan paling banyak diminati konsumen. Dengan desain kemasan secantik ini, produk roti pasti sudah menang bersaing duluan saat berada di rak loh. Standing Pouch Untuk produk roti atau kue kering, kemasan standing pouch dapat menjadi pilihan terbaik. Kelebihannya adalah adanya zipper yang memudahkan konsumen untuk membuka dan menutup kemasan. Jadi, makanan tidak mudah rusak ketika tak langsung habis dalam sekali makan. Selain itu, tampilan visual dari standing pouch memungkinkan terlihat lebih mencolok sehingga ampuh menarik perhatian konsumen. Rasanya penggunaan jenis kemasan ini sudah sangat menjamur juga ya belakangan ini. Sachet Sachet menjadi bentuk kemasan paling simpel dan aplikasinya pun cukup mudah. Banyak sekali produk roti yang menggunakan kemasan ini karena lebih praktis. Konsumen pun dapat bisa langsung melihat produk langsung tanpa perlu membuka kemasannya. Plastik dengan Window Ini merupakan salah satu alternatif penggunaan jenis kemasan sachet, tapi dengan tampilan lebih manis. Tambahan fitur window pada kemasan dapat menjadi daya tarik tersendiri loh. Packaging dibuat lebih berwarna dan bentuk produk pun masih dapat dilihat langsung oleh konsumen. Unik kan? Flexy Pack juga menyediakan plastik kemasan untuk beraneka ragam produk kue dan roti. Beberapa contoh kemasan menariknya seperti ini nih Percantik produk cookies dengan kemasan standing pouch sekece ini. Ganti kemasan bisa bikin produk lebih naik level ya! Full color packaging buat cookies handmade nih. Karena kemasannya saja sudah upgrade, kualitas produk pun siap bersaing ya. Shelf life dari produk juga terjaga karena mutu kemasan sudah terbaik. Produk dorayaki dengan branding khas Jepang di kemasannya. Bukti kalau rebranding kemasan dapat membuat citra produk roti makin naik! Yuk, hubungi tim Flexy Pack sekarang untuk konsultasikan kemasan roti dan kue yang tepat buat brand-mu! Bersama Flexy Pack, produk kamu siap naik level. Post Views 1,237
Pada zaman dahulu kemasan produk product packaging terbuat dari bahan bambu yang digunakan untuk menyimpan benda cair. Namun menjelang pada abad pertengahan, bahan yang digunakan untuk membuat kemasan produk lebih beragam seperti kulit, kain, kaca, dan lain sebagainya. Akan tetapi kemasan produk pada zaman tersebut masih tergolong sangat sederhana dan lebih berfungsi sebagai pelindung produk terhadap berbagai pengaruh cuaca atau proses alam lainnya. Seiring dengan berkembangnya zaman, barulah terdapat penambahan nilai fungsional dan pernannya dalam pemasaran mulai diakui sebagai suatu kekuatan dalam memenangkan persaingan pasar. Pengertian Kemasan Menurut Para Ahli Klasifikasi / Jenis Kemasan Produk 1. Kemasan Produk Berdasarkan Struktur Sistem Kemasan Produk 2. Kemasan Produk Berdasarkan Frekuensi Pemakaian 3. Kemasan Produk Berdasarkan Tingkat Kesiapan Pakai 4. Kemasan Produk Berdasarkan Sifat Kekakuan Bahan Kemasan Produk 5. Kemasan Produk Berdasarkan Sifat Perlindungan Terhadap Lingkungan Fungsi Kemasan Produk 1. Fungsi Proteksi / Pelindung 2. Fungsi Pengelompokkan, Penempatan dan Penyimpanan 3. Fungsi Pemasaran 4. Fungsi Simbolik 5. Fungsi Estetik Syarat Kemasan Produk 1. Tidak Toksik 2. Cocok dengan Produk yang Dikemas 3. Sanitasi dan Syarat Kesehatan Terjamin 4. Mampu Mencegah Pemalsuan 5. Kemudahan Membuka dan Menutup 6. Kemudahan dan Keamanan dalam Mengeluarkan Isi 7. Kemudahan Pembuangan 8. Ukuran, Bentuk, dan Berat 9. Penampilan dan Pencetakan 10. Biaya Rendah 11. Syarat Khusus Pengertian Kemasan Menurut Para Ahli Supaya lebih memahami pengertian dari kemasan produk, berikut ini merupakan beberapa pendapat yang disampaikan oleh para ahli. 1. Marlen 2008 āKemasan produk adalah struktur yang telah direncanakan untuk mengemas bahan pangan baik dalam keadaan segar atau setelah mengalami pengolahan.ā 2. Klimchuk dan Krasovec 2006 āKemasan produk adalah desain kreatif yang menghubungkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi, dan berbagai elemen desain dengan informasi produk supaya produk bisa dipasarkan. Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar.ā 3. Walter Soroka 1996 āKemasan produk adalah suatu sistem yang terkoordinasi dengan baik meliputi perencanaan, transportasi, pendistribusian, penjualan, dan pemasaran suatu produk. Kemasan juga berkaitan langsung dengan teknologi, seni, dan kebutuhan bisnis yang didasari oleh fungsi asalnya, yaitu sebagai suatu wadah, pelindung, kemudahan untuk konsumen, dan informasi produk.ā 4. Danger 1992 āKemasan produk adalah wadah atau pembungkus yang berguna untuk menyiapkan produk agar siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan digunakan.ā Klasifikasi / Jenis Kemasan Produk Terdapat beberapa klasifikasi atau jenis dari kemasan produk, yaitu sebagai berikut. 1. Kemasan Produk Berdasarkan Struktur Sistem Kemasan Produk Klasifikasi berdasarkan struktur sistem kemasan ini dapat ditelusuri dengan cara mencermati kontak bahan kemasan dengan produk yang dikemasnya. Terdapat beberapa jenis packaging dari kelasifikasi ini, yaitu sebagai berikut. Packaging Primer Adalah packaging yang secara langsung bersentuhan dengan produk yang dibungkusnya. Packaging Sekunder Adalah packaging yang tidak secara langsung bersentuhan dengan produk yang dibungkusnya, namun membungkus produk yang sudah dikemas dengan menggunakan packaging primer. Packaging Tarsies dan Kuarter Adalah packaging yang digunakan untuk membungkus produk yang sudah dikemas pada packaging primer dan sekunder. Pada umumnya packaging jenis ini dipakai sebagai pelindung pada saat pengangkutan atau pengiriman. 2. Kemasan Produk Berdasarkan Frekuensi Pemakaian Packaging berdasarkan frekuensi pemakaian ini dapat ditelusuri dengan cara mencermati beberapa kali suatu kemasan produk dapat dipakai. Pada umumnya pemakaian packaging secara berulang kali sangat tergantung pada bahan packaging apa yang digunakan. Hal tersebut dikarenakan terdapat beberapa bahan yang bisa dipakai beberapa kali seperti kaleng dan gelas, serta ada beberapa bahan yang hanya bisa dipakai satu kali saja seperti kertas. Terdapat beberapa jenis packaging dari kelasifikasi ini, yaitu sebagai berikut. Packaging Sekali Pakai Disposable Adalah packaging yang hanya dapat digunakan sekali saja. Atau dengan kata lain setelah dipakai langsung dibuang. Misalnya seperti packaging yang terdapat pada permen, produk instan, dan lain sebagainya. Packaging yang dapat Digunakan Berulang Kali Multi Trip Adalah packaging yang dapat digunakan berulang kali dan pada umumnya konsumen tidak membuang packaging ini melainkan dikembalikan lagi pada agen penjual. Nantinya packaging yang dikembalikan kepada agen penjual tersebut akan dimanfaatkan ulang oleh pabrik. Contohnya galon wadah air minum, botol minuman pada Teh Botol Sosro, dan lain sebagainya. Packaging yang Tidak Dibuang atau Dikembalikan Semi Disposable Pada umumnya packaging jenis semi disposable ini akan digunakan untuk kepentingan lain oleh konsumen. Misalnya kaleng susu dipakai sebagai wadah gula, kaleng biskuit dipakai sebagai wadah kerupuk, dan lain sebagainya. 3. Kemasan Produk Berdasarkan Tingkat Kesiapan Pakai Berdasarkan tingkat kesiapan pakai, kemasan produk dibagi menjadi 2, yaitu sebagai berikut. Packaging Siap Pakai Adalah packaging yang siap digunakan atau diisi dengan produk dan bentuknya sudah sempurna sejak keluar dari pabrik. Misalnya seperti botol, kaleng, dan lain sebagainya. Packaging Siap Dirakit Adalah packaging yang bentuknya belum sempurna atau membutuhkan tahap perakitan sebelum diisi dengan produk. Misalnya seperti wadah yang terbuat dari kertas, foil, atau plastik. 4. Kemasan Produk Berdasarkan Sifat Kekakuan Bahan Kemasan Produk Packaging berdasarkan sifat kekuatan bahan, dapat dibedakan menjadi 3 yaitu sebagai berikut. Packaging Fleksibel Adalah packaging yang dapat dilenturkan tanpa adanya kerusakan seperti retak atau patah. Misalnya seperti wadah yang terbuat dari bahan plastik, kertas, dan aluminium foil. Packaging Kaku Adalah packaging yang mempunyai sifat keras, kaku, tidak bisa dilenturkan, akan patah jika dibengkokkan, dan relatif tebal jika dibandingkan dengan kemasan fleksibel. Misalnya seperti wadah yang terbuat dari kayu, gelas, dan logam. Packaging Semi Kaku / Semi Fleksibel Adalah packaging yang mempunyai beberapa sifat antara packaging fleksibel dan juga packaging kaku. Misalnya seperti wadah botol yang terbuat dari plastik. 5. Kemasan Produk Berdasarkan Sifat Perlindungan Terhadap Lingkungan Packaging berdasarkan sifat sifat perlindungan terhadap lingkungan, dapat dibedakan menjadi 3 yaitu sebagai berikut. Packaging Hermetis Adalah packaging yang secara sempurna tidak bisa dilalui oleh gas, udara atau uap air. Dengan demikian selama masih hermetis, maka wadah tersebut mampu melindungi produk dari bakteri, kapang, ragi, dan debu. Misalnya seperti kaleng, botol gelas yang ditutup secara hermetis, dan lain sebagainya. Packaging Tahan Cahaya Adalah packaging yang mempunyai sifat tidak transparan atau tembus pandang. Misalnya seperti packaging yang terbuat dari bahan logam, kertas, dan foil. Packaging dengan sifat tahan cahaya ini sangat cocok untuk dipakai pada bahan pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta makanan hasil fermentasi. Packaging Tahan Suhu Tinggi Adalah packaging yang mempunyai sifat tahan terhadap suhu yang tinggi. Bisanya packaging ini digunakan untuk bahan yang membutuhkan proses pemanasan, pasteurisasi, dan juga sterilisasi. Misalnya berbagai packaging yang terbuat dari bahan logam dan kaca. Fungsi Kemasan Produk Semakin berkembangnya teknologi telah membuat kemasan produk berubah fungsi. Dahulu orang berkata ākemasan melindungi apa yang dijualā, sekarang orang berkata ākemasan menjual apa yang dilindungiā. Berikut ini merupakan beberapa fungsi dari packaging. 1. Fungsi Proteksi / Pelindung Sebuah packaging harus mampu memberikan perlindungan fisik terhadap produk yang ada di dalamnya. Perlindungan yang diberikan tersebut mencakup ketahanan terhadap benturan, tekanan, cuaca, bakteri, dan lain sebagainya. Dalam hal ini harus diperhatikan juga mengenai bahan packaging yang digunakan. Hal tersebut tergantung dari berbagai sifat produk dan kemampuan bahan packaging untuk melindungi produk yang akan dikemas. Misalnya untuk produk yang sensitif terhadap oksigen, maka bisa dipilih bahan packaging yang tidak bisa ditembus oleh oksigen, baik yang hampa udara ataupun yang diberi gas pengisi. 2. Fungsi Pengelompokkan, Penempatan dan Penyimpanan Packaging yang ideal seharusnya mampu menjawab bagaimana sebuah produk dikelompokkan atau ditempatkan. Dalam hal ini harus diperhitungkan juga, bagaimana sebuah packaging tersebut pada saat ditumpuk atau dibawa dalam jumlah yang banyak. Apakah hal tersebut efisien dalam menggunakan ruang penyimpanan dan memungkinkan untuk ditumpuk atau tidak. Yang dimaksud efisien dalam hal ini adalah memberikan perbandingan maksimal antara berat atau jumlah produk yang disimpan dengan persatuan luas dari bangunan yang digunakan sebagai tempat penyimpanan. Dengan demikian semakin tinggi penumpukkan yang bisa dilakukan, maka akan semakin tinggi juga tingkat efisiennya. Selain itu sebuah packaging juga harus bisa mengelompokkan isi produk yang ada di dalamnya. Misalnya untuk produk sirup rasa melon kemasannya berwarna hijau sedangkan untuk sirup rasa leci kemasannya berwarna merah. 3. Fungsi Pemasaran Dalam hal ini packaging mempunyai peranan sebagai alat komunikasi dan informasi kepada para konsumen dengan melalui gambar dan juga tulisan yang tercantum di packaging. Dengan perencanaan dan juga perancangan packaging yang baik, menarik, dan bentuk yang unik, maka hal tersebut mampu meningkatkan nilai jual dari produk yang ada di dalamnya. Packaging yang menarik dan unik akan mampu mendongkrak pasar produk yang dikemasnya. Hal tersebut karena packaging menyampaikan pesan terakhir dan penentu keputusan akhir konsumen. Dengan demikian sebuah packaging harus mampu menyajikan informasi produk secara detail dan kreatif. Selain memberikan informasi mengenai produk yang ada di dalamnya, packaging juga berfungsi sebagai sarana iklan yang harus bisa menjual dirinya sendiri. Dengan demikian tampilan desain harus dirancang sedemikian rupa supaya mampu memberikan kesan produk yang dikemas mempunyai kualitas yang baik. 4. Fungsi Simbolik Dalam hal ini kemasan berperan sebagai identitas produk, tanda pengenal produk, dan tanda pengenal bagi perusahaan yang memproduksinya. Sebuah packaging harus dapat menyampaikan āpesan simbolikā dari sebuah produk, dengan demikian dibutuhkan hak paten bagi desain packaging tersebut. Hak paten tersebut dengan tujuan supaya tidak bisa ditiru oleh produk lain milik saingan dan sekaligus sebagai entry barrier bagi pesaing. Packaging yang sudah menyandang gelar sebagai tanda pengenal produk, kemudian akan mempunyai peran sebagai brand identity dari produk yang dikemasnya. Dengan demikian konsep pengemasan harus bisa mencakup seluruh proses pemasaran. Packaging juga bisa mempunyai fungsi sebagai media komunikasi suatu citra / image tertentu. Dari tampilan yang disuguhkan pada kemasan, harus mampu membuat orang bisa mengenali rasa produk, meskipun tidak terdapat tulisan pesan tertentu pada kemasan. Dalam hal tersebut desain dari packaging secara keseluruhan mengindikasikan secara simbolik suatu citra yang baik, enak, indah, dan citra lainnya sesuai dengan tujuan kemasan tersebut. 5. Fungsi Estetik Dengan adanya estetika pada packaging, maka akan dapat menarik perhatian calon pembeli. Dengan demikian, packaging harus memperhatikan visualisasi desain, warna, dan juga tulisan yang mempu menarik perhatian calon konsumen. Banyak para pakar pemasaran yang menyebutkan bahwa desain sebuah kemasan produk berperan sebagai pesona produk. Hal tersebut karena packaging memang berada pada tingkat terakhir suatu proses alur produksi yang tidak hanya untuk memikat mata saja, namun juga untuk memikat pemakaian. Syarat Kemasan Produk Terdapat beberapa syarat kemasan produk yang perlu diperhatikan supaya, packaging berfungsi dengan baik, yaitu sebagai berikut. 1. Tidak Toksik Maksud dari tidak toksik disini adalah bahan yang digunakan untuk membuat packaging tidak membahayakan kesehatan manusia secara langsung ataupun tidak langsung. 2. Cocok dengan Produk yang Dikemas Packaging yang dipilih harus sesuai dengan produk yang dikemas, apabila kurang tepat dalam memilih bahan packaging, maka akan sangat merugigan. Misalnya seperti produk yang seharusnya dikemas dengan menggunakan packaging transparan, akan tetapi dikemas dengan menggunakan packaging yang tidak transparan. Dengan demikian jika konsumen ingin mengetahui isi yang ada di dalamnya akan merusak segel dan tentu saja hal tersebut akan merugikan bagi produsen. Atau produk yang seharusnya dikemas dalam packaging kaleng, namun dikemas dengan menggunakan packaging yang terbuat dari plastik. 3. Sanitasi dan Syarat Kesehatan Terjamin Selain bahan packaging harus tidak toksik, bahan packaging juga tidak boleh digunakan jika dianggap tidak mampu memenuhi sanitasi atau berbagai syarat kesehatan. Misalnya seperti pemakaian karung sebagai packaging, akan tetapi pemakaian karung untuk mengemas produk konsumsi tersebut tanpa mengalami pencucian atau pemasakan terlebih dahulu. Tentu saja hal tersebut merupakan tindakan yang tidak dibenarkan. 4. Mampu Mencegah Pemalsuan Dalam hal ini kemasan produk berperan sebagai pengaman, yaitu dengan cara membuat packaging yang khusus. Dengan demikian akan susah untuk dipalsukan dan apabila terjadi pemalsuan dengan cara memakai kemasan yang sudah digunakan, tentunya akan sangat mudah dikenali. 5. Kemudahan Membuka dan Menutup Pada umumnya konsumen akan lebih memilih produk yang menggunakan packaging yang mudah untuk dibuka. Misalnya seperti tetra pack dibandingkan dengan packaging botol yang susah dibuka dan membutuhkan alat khusus untuk membukanya. 6. Kemudahan dan Keamanan dalam Mengeluarkan Isi Kemudahan dan juga keamanan dalam mengeluarkan isi yang terdapat di dalam kemasan produk tentunya perlu untuk dipertimbangkan. Sehingga isi yang terdapat di dalamnya bisa diambil dengan mudah dan aman. Atau dengan kata lain isi yang terdapat di dalam packaging tersebut tidak banyak tercecer, terbuang, atau bahkan tersisa di dalam kemasan. 7. Kemudahan Pembuangan Pada umumnya kemasan bekas merupakan sampah dan sebagai suatu masalah yang membutuhkan biaya yang bisa dibilang cukup besar untuk mengatasinya. Misalnya seperti berbagai kemasan yang terbuat dari bahan plastik. Packaging yang terbuat dari bahan plastik tidak mudah dihancurkan oleh microba dan apabila dibakar akan menyebabkan polusi udara. Bahan packaging yang terbuat dari logam, kaca, dan bahan nabati tentunya tidak begitu menjadi masalah. Hal tersebut karena bahan ā bahan tersebut sebagian besar dapat di daur ulang atau diproses kembali. 8. Ukuran, Bentuk, dan Berat Ukuran packaging ini berkaitan erat dengan proses penanganan selanjutnya, baik dalam penyimpanan, distribusi, atau sebagai alat yang bisa menarik perhatian konsumen. Pada umumnya packaging disesuaikan dengan sarana yang ada. Misalnya seperti alat yang digunakan untuk pengangkutan distribusinya adalah pesawat, maka tinggi dan lebar packaging tidak boleh melebihi ukuran pintu pesawat yang akan mengangkutnya. Ada kalanya sebuah packaging di rancang sedemikian rupa sehingga bentuknya sangat indah dan menarik. Terkadang packaging dibuat dengan bentuk untuk memberikan kesan bahwa isi yang ada di dalamnya lebih banyak dibandingkan dengan kemasan lainnya yang serupa. Misalnya seperti pemakain botol yang ramping lebih direkomendasikan dibandingkan dengan botol yang pendek. Selain itu bentuk packaging juga sangat berpengaruh pada efisiensi pemakaian ruang penyimpanan, cara penyimpanan, daya tarik konsumen, cara pembuatan, dan bahan yang digunakan. Sebagian besar produsen selalu berusaha untuk mengurangi berat packaging yang dipakainya. Hal tersebut karena dengan berkurangnya berat berarti energi yang dipakai untuk transportasi akan berkurang juga. Dengan demikian akan menurunkan harga jual dari produk tersebut. Tentu saja hal tersebut akan lebih menarik bagi konsumen, sehingga diharapkan mampu untuk memenangkan persaingan. 9. Penampilan dan Pencetakan Kemasan produk alangkah lebih baiknya jika mempunyai penampilan yang menarik apabila ditinjau dari semua segi, baik dari segi bahan, estetika, ataupun dekorasi. Dalam hal ini tentunya produsen haru mengetahui dengan tepat ke lokasi mana produk akan dipasarkan. Hal tersebut dikarenakan selera dari setiap masyarakat berbeda ā beda. Masalah dalam pencetakan sangat erat kaitannya dengan dekorasi dan label yang digunakan. Beberapa bahan packaging ada yang perlu mengalami pencetakan label dan tambahan dekorasi terlebih dahulu. Dengan demikian bahan packaging yang digunakan harus mempunyai sifat mudah menerima percetakan dan hasilnya tidak mudah hilang atau luntur. 10. Biaya Rendah Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mempertahankan produk yang dijual tetap terjangkau oleh daya beli konsumen adalah dengan menurunkan biaya packaging sampai batas packaging tersebut dapat berfungsi dengan baik. Hal tersebut cukup penting karena konsumen akan melakukan pemilihan pada produk yang sama dengan harga yang lebih terjangkau. 11. Syarat Khusus Selain beberapa syarat yang sudah disebutkan sebelumnya, masih terdapat beberapa syarat khusus yang perlu untuk diperhatikan. Misalnya seperti iklim daerah sasaran pemasaran apakah tropis, sub tropis, kelembabannya, dan lain sebagainya. Akhir Kata Demikianlah sedikit pembahasan tentang kemasan produk. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan bisa menambah wawasan kamu. Apabila ada kritik, saran, atau pertanyaan silakan sampaikan saja di kolom komentar. Terima kasih.
Kemasan roti jadi salah satu produk yang sekarang ini banyak dicari oleh para pelaku usaha bakery. Bukan tanpa alasan, pastinya para pelaku usaha bakery terus berkembang dalam menjalankan bisnis. Maka dari itu kemasan roti yang berkualitas menjadi salah satu hal yang bisa menjadikan bisnis bakery makin naik kelas. Begitu juga dengan persaingan bisnis bakery yang dari hari ke hari makin kompetitif. Melalui kemasan roti yang berkualitas, bisnis bakery bisa menjadikannya sebagai penguat daya saing. Daftar IsiBisnis BakeryRekomendasi Kemasan Roti buat Bisnis Bakery1. Kemasan Roti Paper Bag2. Kemasan Roti Plastik OPP3. Box Burger dan Snack4. Box Window5. Kemasan Box Donat6. Toples Kue Kering7. Standing pouch8. Kemasan Box Oleh-OlehRoti merupakan makanan yang terbuat dari bahan dasar tepung terigu dengan air hasil dari fermentasi dengan ragi. Namun berkembangnya zaman dan kecanggihan yang dapat menghasilkan roti dengan cara pengolahan dari bahan garam, minyak, mentega, dan telur untuk menambahkan kadar protein didalamnya sehingga didapat tekstur dan rasa tertentu. Roti termasuk makanan pokok dibagian negara barat, namun dinegara kita roti merupakan makanan pengganti nasi ketika kita sedang dalam keadaan terdesak. Produk roti dalam kemasan adalah satu pilihan utama sebagai bahan pengganti banyak dikembangkan jenisnya dari roti basah maupun roti kering. Produkr roti dengan cita rasa tersendiri memiliki daya tarik bagi pelanggan untuk mengonsumsinya sebagai bahan makanan pengganti nasi. Untuk memulai usaha roti ini cukuplah mudah, kita dapat membuatnya dengan bahan dasar tepung yang dapat kita jumpai dipasar, telur yang dapat kita cari dipasar dan dipeternak, dan lainnya. Hal ini untuk pengusaha rumahan dapat memproduksinya karena tak terlalu banyak kendala dalam bahannya. Rasa roti yang enak dan unik mampu menarik minat pembeli, namun hal ini juga dipengaruhi cara dalam pengemasannya. Dengan kemasan yang rapi dan unik diharapkan mampu untuk menarik minat Kemasan Roti buat Bisnis BakeryAda berbagai jenis kemasan roti yang bisa menaikkan value produk. Mulai dari jenis bahan kemasan roti, model kemasan, ukuran kemasan, dan cetakan kemasan roti yang bisa disesuaikan dengan desain kemasan yang dibuat. Kemasan roti bukan sekadar sebagai wadah atau bungkus produk saja. Tapi lebih dari itu kemasan roti juga menjadi bagian dari identitas sebuah produk. Maka dari itu buat kamu para pelaku usaha bakery sangat penting untuk menentukan kemasan apa yang bisa menguatkan identitas produk. Berikut ini beberapa rekomendasi kemasan roti yang bisa bikin bisnis bakery kamu makin naik kelas!1. Kemasan Roti Paper BagKantong Kertas Food Grade yang saat ini banyak dibutuhkan pelaku bisnis kuliner ini juga dikenal dengan nama kemasan roti paper bag. Contoh model kemasan roti kantong kertas ini seperti Roti Boy atau pun Roti O. Meski diproduksi dari bahan kertas, tapi kemasan makanan ini aman dari bahan kimia maupun logam berbahaya karena diproduksi menggunakan kertas khusus dengan sertifikat food grade. Biasanya kemasan kantong kertas food grade ini digunakan oleh pelaku usaha untuk mengemas produk dengan ukuran sedang yang dijual satuan. Seperti Roti O, Donat, Cookies, Bola-Bola Ubi, dan aneka snack lainnya. Tampilan dari produk roti kamu pastinya akan semakin menarik, higienis dan terlihat lebih mahal jika dikemas dengan kemasan roti paper bag saat ini untuk mendapatkan kemasan makanan model kantong kertas food grade tidak harus produksi dalan jumlah besar. Karena menyediakan kemasan kertas kantong untuk roti dengan model warna putih, yang bisa kamu beli dengan minimal order sangat kecil. Selain kemasan polos, tersedia juga kemasan sablon yang bisa dipilih warnanya sesuai kebutuhan. Pastinya kemasan sablon dari segi tampilan akan lebih menarik. Ditambah dengan desain kemasan yang kekinian. Kalau kamu mau cetak kemasan roti yang lebih kece lagi, bisa pilih kemasan paper bag roti printing. Desainnya bisa dikonsep dengan lebih eye cathing mulai dari visual dan pemilihan jenis Kemasan Roti Plastik OPPPlastik kemasan roti secara umum terbuat dari plastik OPP, PP, atau CPP. Umumnya setiap toko roti menggunakan plastik kemasan dengan desain brand toko yang diusung. Tujuannya selain untuk melindungi produk dan mempercantik tampilan roti yang dipasarkan, kemasan plastik roti dengan gambar desain serta merk produk memudahkan konsumen untuk mengenali brand toko atau merk produk yang dipasarkan. Pemilihan plastik kemasan roti sengaja menggunakan bahan yang bening sehingga bentuk dan tampilan roti yang terbungkus dapat terlihat dengan jelas dari luar. Salah satu yang bisa kamu gunakan adalah plastik OPP di mana kemasan roti yang satu ini bisa disablon dengan satu warna. Tampilannya tentu saja akan menarik dibandingkan dengan plastik polos atau tempelan stiker. Kamu bisa cantumkan nama produk atau usaha bakery kamu serta informasi lainnya pada Box Burger dan SnackKemasan box burger ini selain tampilannya yang unik fungsinya juga beragam. Box ukuran mini ini selain digunakna untuk mengemas burger juga bisa digunakan untuk mengemas produk jajanan lainnya. Seperti pancake, gorengan, kentang goreng, dan jajanan kekinian lainnya dalam porsi kecil. Box berger menjadi salah satu kemasan yang saat ini sangat di bidik oleh para pebisnis kuliner. Bentuk kemasan yang simple namun elegant, mampu menampilkan kesan mahal pada makanan yang dijual. Selain kemasannya yang simple, model seperti ini juga mudah untuk dibawa kemana-mana. Nggak heran kalau kemasan ini sangat diburu oleh para pelaku bisnis. Bahannya ada yang dari kertas craft, duplex, dan ivory. Kalau cetakannya ada dua pilihan antara sablon satu warna atau printing full Box WindowKalau kemasan roti yang satu ini tampilannya super keren karena ada bagian transparan yang bisa memperlihatkan sebagian isi produk. Kemasan box window banyak digunakan untuk bolu atau kue basah lainnya. Selain menjaga produk untuk tetap aman dan apik kemasan ini sebagai ajang promosi dari nama produk tersebut. Material kemasan bisa kamu pilih antara kemasan window duplex atau ivory. Ukurannya juga beragam, bisa disesuaikan dengan kebutuhan kamu. Mau ukuran kecil, sedang, atau pun besar, kemasan window akan tetap cocok untuk menjadikan produk kue atau roti kamu tampil lebih Kemasan Box DonatSiapa tak kenal Donat? Kue berbentuk bundar yang banyak digemari oleh anak-anak ini menjadi salah satu jajanan yang populer saat ini. Untuk menambah nilai jual dari donat, baiknya kamu juga merombak atau memperbaharui pada model kemasan yang dipakai. Kemasan kertas box donat tentunya menjadi pilihan yang tepat. Di samping kemasan yang simple, box ini juga bisa diberi variasi desain grafis untuk mempercantik tampilannya. Pilih bahan kemasan ivory yang bisa menjadi nilai tambahan karena bahan ini selain aman untuk makanan juga mudah untuk dibentuk. Harganya cukup relatif murah dan ukurannya bisa custom sesuai kebutuhan. Selain bahan ivory ada juga bahan duplex dan Toples Kue KeringBiasanya H-2 Bulan lebaran tiba, kemasan toples kue kering bakal banyak diburu sama pelaku usaha bakery nih. Dari segi tampilan pastinya menarik banget karena keseluruhan produk akan terlihat dari luar. Biar nggak polosan, kamu bisa tambahkan label atau stiker kemasan untuk memuat informasi yang diperlukan. Mulai dari logo produk atau logo usaha, komposisi produk, informasi kontak, dan informasi lainnya. Pastikan infonya singkat, padat, dan jelas ya. Umumnya ukuran kemasan yang banyak dipakai antara 250gram atau 500gram. Ada juga ukuran lainnya yang bisa custom sesuai Standing pouchKemasan roti yang satu ini biasa digunakan untuk mengemas produk kue kering atau kue sehat. Seperti kue dari oat atau gandum bebas gluten. Tapi kemasan ini juga bisa digunakan untuk jenis kue kering lainnya asalkan ukurannya kecil. Kalau jenis kemasan standing pouch ada bermacam-macam. Seperti standing pouch craft, craft window, alufoil, alufoil paper, plastik, metalize, dan kombinasi antara tiap jenis kemasan standing Kemasan Box Oleh-OlehKalau kemasan roti yang satu ini selain serba guna dari segi tampilan juga super premium. Ukurannya bisa custom sesuai kebutuhan. Materialnya kuat dan dari cetakan desainnya menggunakan sablon beragam warna. Box oleh-oleh ini bisa diisi beberapa kotak produk atau bahkan kaleng produk. Cocok banget buat kamu yang punya usaha bakery dengan segmen pasar wisatawan. Selain itu kemasan ini juga cocok kamu gunakan untuk penjualan produk dalam bentuk paket ulasan seputar kemasan roti yang bisa menjadi referensi untuk usaha bakery kamu. Teruslah berkembang untuk menjadikan usaha kamu makin Naik Kelas ya. Bagikan juga tulisan ini ke rekan yang lain supaya makin banyak orang yang mendapat pengetahuan soal kemasan terus informasi menarik seputar kemasan produk UKM lainnya hanya diĆ
syarat bahan kemasan roti adalah sebagai berikut kecuali